Bagi Anda yang ingin melakukan investasi bebas riba, maka investasi syariah untuk pemula akan menjadi instrumen investasi terbaik Anda. Tentu saja investasi syariah dengan investasi konvensional merupakan dua hal yang berbeda baik dari segi manajemennya dan dari segi pembagian hasilnya.
Untuk investasi konvensional biasanya menerapkan bagi hasil berupa bunga, sementara untuk investasi syariah menerapkan bagi hasil berupa nisbah. Jika Anda ingin mendapatkan instrumen investasi tanpa bunga, maka investasi syariah ini dianjurkan Anda pilih.
MUI juga sudah menerapkan fatwa tentang apa saja instrumen investasi syariah yang dianjurkan, berikut daftarnya!
Daftar Produk Investasi Syariah Untuk Pemula
Investasi emas
Produk investasi syariah untuk pemula yang pertama dan direkomendasikan karena nilainya cenderung selalu stabil adalah investasi emas. Dalam melakukan investasi emas, Anda tak perlu metode yang neko – neko.
Cukup mulai tabungan emas dengan cara membelinya di gerai resmi seperti di Antam atau pun Pegadaian. Soal jual beli emas, MUI juga sudah mengeluarkan fatwa termasuk pembelian non tunai atau kredit.
Akan tetapi ada syarat dan ketentuan pembelian emas secara kredit yang bisa dilakukan. Syarat – syaratnya meliputi :
- Harga jual tak boleh bertambah selama masa perjanjian.
- Emas tidak boleh dijadikan sebagai jaminan
- Emas tidak boleh dijadikan objek akad lain yang dapat menjadi penyebab terjadinya perpindahan kepemilikan
- Diperbolehkan selama emas belum menjadi alat tukar secara resmi
Investasi berbentuk properti
Namun jika Anda merasa kurang nyaman untuk melakukan investasi emas, Anda juga bisa melakukan investasi di bidang properti. Investasi ini tidak butuh pertimbangan yang ribet dan memiliki berbagai macam perhitungan.
Anda cukup perlu membeli properti sesuai dengan kemampuan Anda.
Selanjutnya Anda bisa menyewakan properti yang Anda punya jika berbentuk rumah agar mendapatkan keuntungan. Atau Anda bisa membiarkan properti Anda dan dijual di tahun – tahun selanjutnya. Harga properti yang selalu naik dari tahun ke tahun menjadikan Anda akan mendapatkan keuntungan di tahun selanjutnya.
Agar tidak ada unsur riba dalam pembeliannya, yang paling penting Anda lakukan adalah proses pembeliannya tidak melibatkan sistem bunga. Anda bisa membeli properti dengan cara tunai dibandingkan metode kredit.
Atau jika Anda terpaksa membelinya secara kredit, Anda bisa mengambil KPR syariah yang metodenya non riba. Metodenya menggunakan sistem margin bukan bunga. Jadi dari awal, pihak bank syariah ini sudah menetapkan presentase margin yang Anda harus bayarkan dan ini bersifat tetap sampai akhir cicilan.
Investasi saham syariah
Investasi syariah pemula dari lini saham juga bisa dilakukan. Saham syariah secara sederhana merupakan saham yang sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Jenis saham ini menjadi solusi atas keberadaan saham yang tidak sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah.
Pada saham syariah, aspek yang terkait didalamnya sesuai dengan beberapa kaidah penerapan berikut ini :
- Akad, yaitu cara pengelolaan dan kegiatan usaha
- Aset yang menjadi landasan akad, tata cara dalam mengelola dan kegiatan usaha
- Aset yang terkait dengan efek yang dimaksud dan tentang penerbitnya.
Dibandingkan media investasi saham konvensional, kelebihan dari investasi syariah di lini saham adalah return yang besar. Setidaknya Anda bisa mendapatkan sebanyak dua keuntungan yaitu Anda akan mendapatkan deviden ketika perusahaan yang Anda tanam sahamnya memang mendapatkan keuntungan dan Anda bisa mendapatkan capital gain ketika nilai sahamnya naik jika memang Anda memiliki niatan untuk menjualnya.
Namun walau keuntungan yang diberikan saham syariah potensinya sangat besar, Anda tetap juga memiliki resiko ketika nilai sahamnya mengalami penurunan karena Anda berpotensi mendapatkan yang dinamakan capital loss.
Hal lain yang bisa terjadi adalah ketika perusahaan yang Anda tanam mengalami kinerja yang buruk atau bangkrut, sehingga Anda akan mengalami kerugian yang cukup besar sebagai salah satu bagian dari investornya.
Di lini saham, cara mainnya ada dua cara yaitu investasi dan trading. Keduanya adalah cara menggunakan saham di lini yang berbeda.
Baca : Bedanya Trading Saham dan Investasi Saham Apa?, Simak Ini Dulu!
Deposito bagi hasil
Deposito konvensional dan deposito syariah merupakan dua prinsip yang berbeda. Perbedaan antara deposito konvensional dengan deposito syariah terletak pada proses penetapan keuntungannya. Pada deposito konvensional, presentase keuntungan didasarkan atas penetapan bunga yang ditetapkan sejak awal.
Sementara pada sistem deposito syariah, keuntungan yang akan Anda dapatkan berasal dari bagi hasil yang menyesuaikan dengan keuntungan bersih atas suatu pengelolaan dana. Ada sebuah perjanjian yang disebut dengan Akad Mudharabah yang merupakan suatu perjanjian yang telah disepakati oleh pihak pemilik modal dan juga pihak pengelola modal.
Yang pasti, jika Anda ingin melakukan investasi dalam bentuk deposito syariah ini, maka Anda harus memilih produk dari bank syariah. Mengapa?
Karena sesuai dengan fatwa MUI bahwa diperbolehkan deposito syariah dilakukan jika memang ada sertifikat deposito syariah yang diterbitkan oleh bank syariah. Karena itu Anda juga perlu cermat memilihnya.
Investasi reksadana syariah
Produk investasi reksadana sebenarnya termasuk ke dalam salah satu instrumen investasi terbaik yang memang sangat sesuai dengan syariat Islam. Salah satu aspek yang menjadi alasan mengapa investasi ini sangat baik dan direkomendasikan termasuk untuk pemula adalah karena modal yang ditanamkan dikelola secara produktif.
Pengelolaannya pun sering dilakukan secara transparan. Mengenai resikonya, jika kita bandingkan dengan saham maka investasi reksadana syariah untuk pemula memiliki resiko yang lebih kecil. Untuk mendapatkan perusahaan yang menyediakan investasi reksadana syariah, Anda bisa cek informasi lengkapnya di situs Bareksa dan manfaatkan fitur filter kategori untuk mendapatkan informasi yang Anda butuhkan tentang reksadana syariah.
SBSN (Surat Berharga Syariah Negara)
Surat Berharga Syariah Negara atau yang dikenal dengan SBSN merupakan surat utang atau obligasi yang diatur dengan memanfaatkan metode syariah. Ini artinya surat yang diperjualbelikan tidak asal dari proses jual beli produk haram.
Dalam semua prosedur dan proses penyerahannya, data yang diberikan harus transparan. Karena itu Anda tidak bisa melakukannya secara sembarangan dan dalam pemilihannya harus benar – benar selektif.
Pastikan produk investasi dengan label syariah pilihan Anda memang diterbitkan bank syariah. Karena ada juga beberapa produk investasi syariah yang tidak diterbitkan oleh bank syariah. Bahkan ada yang produknya sebenarnya didapatkan dari aktivitas dari unsur non halal.
Inilah yang kemudian harus menjadi pertimbangan dalam memilih suatu lini investasi syariah agar tidak salah pilih.
Itulah berbagai informasi tentang instrumen investasi syariah yang Anda harus pahami dan perlu Anda pilih dengan sebaik mungkin. Pertimbangkan berbagai macam aspek penting dalam memilihnya agar mendapatkan instrumen investasi yang tepat dan memang sesuai dengan kebutuhan Anda.