Pernahkah kamu merasakan sakit di bagian tengah antara dada dan perut? Dalam istilah medis, area itu disebut ulu hati atau epigastrum. Nyeri di bagian ulu hati ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah sebagai gejala dari penyakit-penyakit yang dijelaskan berikut ini.
Sakit ulu hati ditandai dengan rasa nyeri di bagian tengah atas perut yang disertai mual atau perut kembung. Kondisi ini dapat disebabkan oleh masalah di beberapa organ tertentu. Meski terlihat ringan, tetapi penanganan terhadap sakit di ulu hati tetap perlu dilakukan.
Ulu hati atau epigastrium terletak di bawah tulang dada dan di atas pusar atau bagian tengah perut atas. Rasa sakit atau nyeri di bagian ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Sakit ulu hati bisa disebabkan oleh kondisi yang bersifat ringan, tetapi tak jarang juga menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius yang perlu diobati.
Penyebab Terjadinya Sakit Ulu Hati
Ada beberapa penyebab sakit ulu hati, di antaranya :
1. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah luka terbuka pada lapisan dinding lambung atau sebagian usus kecil. Kondisi ini terjadi ketika zat asam dalam saluran pencernaan merusak permukaan dalam lambung atau usus kecil. Zat asam tersebut bisa membuat luka terbuka yang sangat menyakitkan.
Tukak lambung dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dan penggunaan obat-obatan, seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, ketoprofen, bisphosphonates, dan suplemen kalium.
Kondisi ini umumnya ditandai dengan beberapa gejala, seperti:
- Nyeri di ulu hati, terutama ketika perut kosong dan pada malam hari
- Terasa kenyang, kembung, atau bersendawa
- Intoleransi terhadap makanan berlema
- Mual
Meski jarang terjadi, tukak lambung juga bisa ditandai dengan muntah darah, darah pada tinja, selera makan menurun, serta penurunan berat badan.
2. Sindrom Iritasi Usus (irritable bowel syndrome)
Selain rasa sakit di ulu hati, kondisi yang menyerang usus besar ini juga menyebabkan kram, perut kembung, kentut, dan perubahan frekuensi buang air besar.
Sindrom iritasi usus diduga terjadi ketika otot pada dinding usus bergerak lebih kuat dan lebih lama saat memindahkan makanan di saluran pencernaan.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang diduga berperan dalam memicu terjadinya sindrom iritasi usus, antara lain kelainan pada saraf di sistem pencernaan, infeksi bakteri atau virus, stres, atau perubahan mikroba di usus.
3. Pankreatitis
Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas. Kondisi ini dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti:
- Sakit ulu hati yang menjalar hingga ke punggung dan semakin parah seusai makan
- Demam
- Mual
- Muntah
- Perubahan warna kulit di sekitar pusar atau pinggang
- Perut terasa lunak saat disentuh
Pankreatitis kronis bisa menyebabkan penurunan berat badan serta tekstur tinja yang terlihat berminyak.
4. Penyakit Kantong Empedu
Kantong empedu adalah kantong kecil yang berada di bawah organ hati. Kantong ini menyimpan cairan yang membantu tubuh mencerna lemak atau disebut dengan cairan empedu.
Jika kantong empedu bermasalah, Anda akan merasakan sakit perut luar biasa secara konstan yang dapat disertai demam, mual, muntah, tubuh gemetar, tinja berubah warna, dan nyeri dada.
Beberapa jenis penyakit empedu yang perlu diwaspadai adalah radang dan infeksi empedu, batu empedu, serta kanker empedu.
5. Preeklamsia
Preeklamsia ini biasanya terjadi pada ibu hamil. Janin yang terus membesar seiring masa kehamilan akan menekan perut dan menimbulkan rasa sakit. Itulah mengapa ibu hamil sangatlah rentan mengalami sakit di bagian ulu hati.
Namun jika nyeri ulu hati berlangsung terus menerus dan disertai beberapa gejala lain seperti pembengkakan pada kaki dan tangan, sakit kepala yang parah, mual, muntah, penglihatan kabur dan penurunan frekuensi buang air kecil, ibu hamil perlu segera memeriksakan diri ke dokter. Karena kondisi ini dapat berakibat fatal bagi ibu dan janin.
6. Kanker Lambung
Risiko terjadinya kanker lambung dapat meningkat, jika Anda mengalami kondisi berikut ini:
- Riwayat infeksi bakteri pylori di lambung
- Gastritis atau radang usus
- Anemia pernisiosa, yaitu anemia yang dipicu oleh kakurangan vitamin B12
- Polip di lambung
- Kebiasaan merokok
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Konsumsi makanan yang tinggi kandungan garamnya
Selain sakit di ulu hati, kanker lambung juga akan membuat penderitanya tidak dapat makan dalam porsi besar, muntah, dan terjadi penurunan berat badan.
Cara Mengatasi Sakit Ulu Hati
Jika tidak parah dan hanya terjadi satu atau dua kali, rasa sakit di ulu hati bisa diatasi dengan mudah dan dapat dilakukan di rumah. Ada beberapa cara mengatasi sakit ulu hati yang bisa Anda lakukan secara mandiri di rumah, antara lain:
Mengonsumsi Obat
Mengonsumsi obat antasida bisa menetralkan asam lambung sekaligus mengurangi rasa sakit. Konsumsi obat ini setidaknya 1 jam setelah makan dan sebelum tidur. Anda pun lebih disarankan untuk mengonsumsi obat antasida cair daripada tablet.
Namun, ada baiknya bila Anda berkonsultasi dengan dokter lebih dulu sebelum mengonsumsi obat-obatan atau suplemen herba untuk mengatasi sakit ulu hati.
Mengatur Pola Makan
Saat mengalami sakit ulu hati, coba konsumsi makanan yang ringan dan makanan sehat, seperti buah-buahan serta sayuran. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, berkafein, dan makanan yang dapat mengiritasi perut.
Selain itu, atur pola makan agar lebih teratur. Anda dianjurkan untuk membiasakan makan dalam porsi kecil, tetapi lebih sering untuk mencegah peningkatan asam lambung berlebih.
Segera periksakan diri ke dokter jika sakit ulu hati yang Anda alami tidak membaik atau bahkan bertambah parah setelah 2 hari atau disertai pembengkakan pada perut, demam, muntah, lemas, pingsan, atau sulit bernapas.
Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan sesuai penyebab sakit ulu hati yang Anda alami.