Sakit Gigi
Sakit gigi adalah kondisi ketika muncul rasa nyeri di dalam atau di sekitar gigi dan rahang. Tingkat keparahan nyeri tersebut bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Sakit gigi bisa terasa secara terus-menerus, bisa juga hilang-timbul.
Sering kali sakit gigi adalah gejala dari penyakit pada gigi atau gusi. Namun pada kasus tertentu, sakit gigi dapat menjadi tanda adanya penyakit pada bagian tubuh lain yang menimbulkan nyeri yang menjalar ke sekitar gigi, contohnya adalah serangan jantung atau gangguan saraf di wajah.
Walaupun umumnya sakit gigi tidak mengancam nyawa, namun sebaiknya segera diperiksakan ke dokter gigi dan diobati, karena bisa saja disebabkan oleh hal yang berbahaya, seperti pembusukan gigi atau serangan jantung.
Penyebab Sakit Gigi
Sakit gigi biasanya muncul sebagai gejala penyakit, baik pada rongga mulut maupun bagian tubuh yang lain. Sakit gigi akibat masalah di dalam rongga mulut dapat disebabkan oleh :
1. Kerusakan Gigi
Kerusakan gigi terjadi karena adanya erosi dan pembentukan rongga di permukaan luar (enamel gigi). Saat plak menumpuk, maka akan menghasilkan asam yang menyebabkan terjadinya lubang pada gigi sehingga enamel gigi pun rusak.
Apabila tidak dirawat maka akan terasa sakit, terjadi infeksi, sampai kehilangan gigi. Tanda sakit gigi yang bisa Anda rasakan adalah :
- Gigi lebih sensitif terhadap suhu panas atau dingin
- Gigi terasa sakit saat disentuh
- Pembusukan menyebar ke bagian dalam serta tengah gigi
2. Sensitivitas Gigi
Tidak semua orang mempunyai kondisi gigi sensitif. Kondisi ini terjadi ketika Anda merasakan nyeri juga ngilu akibat lapisan dentin terekspos oleh suhu dingin atau panas. Dentin merupakan saluran yang dipenuhi oleh serabut saraf.
Beberapa penyebab rasa sakit karena gigi sensitif adalah :
- Makanan serta minuman manis
- Makanan atau minuman yang terasa panas juga dingin.
- Makanan atau minuman yang kadar asamnya tinggi.
- Menggosok gigi dengan keras serta teknik yang salah.
- Kebiasaan menggemeretakkan gigi sehingga gigi berisiko retak.
- Menggunakan obat kumur dengan kandungan alkohol.
3. Masalah Pada Gusi
Area yang berdekatan dengan gigi seperti gusi juga bisa bermasalah dan menimbulkan rasa sakit pada gigi. Beberapa masalah pada gusi biasa disebut sebagai radang gusi (gingivitis) serta infeksi gusi (periodontitis).
Beberapa gejala sakit gigi yang disebabkan radang gusi (gingivitis) :
- Gusi berwarna kemerahan, bengkak, dan lunak
- Gusi menjadi turun juga menyusut
- Gusi mudah berdarah saat menggosok gigi
- Warna gusi berubah menjadi merah kehitaman
- Bau mulut yang tidak juga menghilang
Beberapa gejala sakit gigi yang disebabkan infeksi gusi (periodontitis) :
- Gusi lebih mudah berdarah ketika menyikat gigi atau mengunyah makanan bertekstur
- Gusi yang bengkak berwarna merah terang sampai keunguan
- Terasa nyeri saat terkena lidah atau jari
- Gigi mudah goyang saat dipegang dengan jari tangan atau lidah
- Gigi bergeser (migrasi) atau berputar (rotasi)
- Ada celah yang terlihat di antara gigi
- Di antara gigi dan gusi mengeluarkan nanah.
4. Abses Gigi
Abses pada gigi terjadi ketika ada kantong berisi nanah di area gigi serta gusi. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi karena masuknya bakteri melalui lubang yang tidak ditangani.
Gejala utama yang bisa Anda rasakan adalah rasa nyeri yang berdenyut dan terasa menyakitkan. Selain itu, rasa sakit bisa muncul tiba-tiba dan menjadi lebih intens selama beberapa jam.
Ada kemungkinan rasa sakit bertambah parah di malam hari. Gejala lain yang disebabkan abses gigi:
- Gigi menjadi sensitif karena makanan panas atau dingin
- Gusi bengkak, kemerahan, dan terasa lebih lunak
- Mulut mengeluarkan bau yang tidak sedap
- Area wajah, pipi, atau leher menjadi bengkak
Apabila infeksi sudah menjalar ke area tubuh lain, Anda bisa merasakan gejala seperti tidak enak badan, demam, sampai susah menelan.
5. Impaksi Gigi Bungsu
Gigi bungsu yang baru tumbuh bukanlah masalah. Namun, apabila tumbuh dengan posisi miring atau impaksi maka akan menjadi masalah. Gigi geraham yang tumbuh miring bisa merusak gigi sebelahnya, merusak saraf, serta kerusakan tulang rahang.
Tanda dan gejala sakit gigi akibat impaksi gigi bungsu:
- Sakit di bagian gusi juga rahang bagian belakang
- Gusi di bagian belakang merah, bengkak, atau bisa bernanah
- Pembengkakan sehingga wajah tidak simetris
- Sulit untuk membuka mulut
- Rasa sakit atau nyeri dari depan telinga dan menjalar sampai kepala
6. Gigi Retak
Beberapa gangguan pada gigi bisa juga terjadi karena adanya cedera atau trauma seperti masalah gigi retak.
Tidak hanya karena terjatuh, menggigit sesuatu yang keras pun bisa menyebabkan gigi Anda menjadi retak atau patah, terutama jika Anda mempunyai kebiasaan menggertakkan gigi di malam hari.
Kondisi-kondisi di atas berpotensi menyebabkan struktur gigi terluar menipis sehingga bagian dentin gigi dapat terekspos.
Tanda sakit gigi karena kondisi gigi retak:
- Sakit ketika mengunyah juga menggigit sesuatu
- Gigi menjadi sensitif terhadap manis, panas, juga dingin
- Rasa sakit yang datang dan pergi namun berlanjut
- Gusi bengkak dan memengaruhi area mulut
7. Temporomandibular Disorder (TMD)
Menurut laman Johns Hopkins Medicine, temporomandibular disorder atau TMD adalah kelainan pada otot rahang, sendi temporomandibular, serta saraf yang terkait dengan nyeri wajah kronis.
TMD dapat menimbulkan rasa tidak nyaman di area rahang dan kepala, termasuk gigi. Selain menjadi penyebab sakit gigi, TMD juga meningkatkan sensitivitas gigi meski Anda tidak sedang menderita masalah gigi apa pun.
8. Prosedur Memutihkan Gigi
Baru melakukan perawatan bleaching pada gigi? Bisa jadi prosedur ini adalah penyebab gigi sakit tiba-tiba. Biasanya gigi akan menjadi lebih sensitif sekitar 2-3 hari setelah prosedur perawatan. Terkadang gusi juga mengalami iritasi.
Produk seperti strip pemutih gigi dan bleaching gel juga bisa membuat lapisan gigi jadi sensitif.
9. Prosedur Perawatan Dental
Sakit gigi juga dapat muncul setelah Anda melakukan pengeboran dan penambalan gigi yang membuat saraf menjadi lebih sensitif. Begitu juga dengan perawatan pembersihan gigi, perawatan saluran akar, pemasangan crown gigi, dan dental restoration.
Gigi sensitif biasanya akan berlangsung dalam dua minggu dan menghilang setelah 4-6 minggu usai perawatan.
10. Infeksi Sinusitis
Sakit yang Anda rasakan pada gigi atas bagian belakang ternyata bisa menjadi penanda infeksi sinusitis. Hal ini bisa terjadi karena letak gigi dan saluran hidung yang berdekatan. Ketika sinus mengalami peradangan, kepadatan pada saluran hidung akan menekan ujung saraf gigi sehingga dapat menyebabkan rasa sakit yang terjadi tiba-tiba di gigi Anda.
Seseorang akan lebih berisiko untuk mengalami sakit gigi apabila:
- Merokok
- Menderita diabetes
- Menderita AIDS
- Mengonsumsi obat tertentu, seperti phenytoin atau obat imunosupresif.
Cara Meredakan Sakit Gigi
Jika mengalami sakit gigi, sebaiknya segera temui dokter gigi untuk mencari tahu penyebabnya, sehingga dapat diobati dengan tepat. Namun sebelumnya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan di rumah untuk meredakan sakit gigi, yaitu :
1. Kumur Dengan Air Garam
Campurkan garam dengan segelas air hangat untuk meredakan peradangan.
2. Bilas dengan Hidrogen Peroksida (larutan 3%)
Hidrogen peroksida dapat membantu peradangan dan rasa nyeri yang terjadi. Encerkan hidrogen peroksida dan campur dengan air, kemudian bilas area mulut Anda. Ingat, jangan sampai tertelan.
3. Gunakan Kompres Dingin
Redakan pembengkakan dan rasa nyeri menggunakan es dingin dibalut handuk lalu tempel ke area nyeri selama 20 menit.
4. Obat Nyeri
Obat jenis NSAID seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen dapat digunakan untuk meredakan nyeri. Namun, pastikan Anda memperhatikan prosedur penggunaannya dengan cermat.
Tindakan yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Sakit Gigi
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, meski gigi Anda saat ini masih sehat, mulailah melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mencegah sakit gigi:
- Menyikat gigi dengan cara yang benar, dua kali sehari, dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
- Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss).
- Membatasi konsumsi makanan atau minuman yang manis, misalnya cokelat, kue, dan permen.
- Rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi, setidaknya setiap 6 bulan.
- Berhenti merokok.