Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri. Ada lebih dari 80 penyakit yang digolongkan penyakit autoimun. Beberapa di antaranya memiliki gejala serupa, seperti kelelahan, nyeri otot, dan demam.
Normalnya, sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan organisme asing, seperti bakteri atau virus. Ketika terserang organisme asing, sistem kekebalan tubuh akan melepas protein yang disebut antibodi untuk melawan dan mencegah terjadinya penyakit.
Akan tetapi, pada penderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh melihat sel tubuh yang sehat sebagai organisme asing, sehingga antibodi yang dilepaskan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat tersebut.
Patut diketahui, penderita penyakit autoimun lebih rentan terserang infeksi, termasuk COVID-19. Oleh karena itu, jika Anda atau orang di sekitar Anda menderita penyakit ini dan memerlukan pemeriksaan COVID-19, klik tautan di bawah ini agar Anda dapat diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat:
- Rapid Test Antibodi
- Swab Antigen (Rapid Test Antigen)
- PCR
Gejala Penyakit Autoimun
Setiap jenis penyakit autoimun umumnya memiliki tanda atau gejala yang spesifik.
Namun, ada beberapa gejala penyakit autoimun yang umum dirasakan para pengidapnya. Berikut beberapa di antaranya :
1. Kulit Ruam, Gatal, atau Kemerahan
Melansir FindMeCure, penyakit autoimun ditandai dengan peradangan di tubuh. Indikator peradangan bisa terlihat dari perubahan kondisi di kulit.
Di antaranya ruam, kemerahan, gatal, atau munculnya bercak tanpa sebab jelas.
Kendati tidak semua masalah kulit terkait dengan penyakit autoimun, Anda perlu waspada jika tiba-tiba tekstur kulit berubah, warna kulit berubah, kulit jadi bersisik, atau bengkak.
2. Mudah Lelah
Ciri-ciri penyakit autoimun lainnya yakni badan mudah lelah, bahkan setelah bangun dari tidur selama delapan atau sembilan jam. Lelah fisik dan mental terkadang bisa muncul karena anemia atau penyakit peradangan kronis lainnya. Peradangan kronis merupakan gejala penyakit autoimun yang tak boleh disepelekan karena bisa berdampak fatal.
3. Berat Badan Naik Turun Tanpa Sebab Jelas
Perubahan berat badan umumnya dipengaruhi pola makan serta olahraga tertentu. Tapi, Anda patut curiga apabila berat badan naik atau turun tanpa sebab jelas. Beberapa penyakit autoimun ditandai dengan berat badan turun atau naik drastis. Berat badan yang naik dan turun tanpa perubahan pola makan atau aktivitas fisik biasanya dipengaruhi gangguan metabolisme. Penyakit autoimun hipotiroid misalkan, bisa membuat penderita mengalami kenaikan berat badan cepat meskipun pola makan dan aktivitas fisiknya sama.
4. Nyeri Otot atau Sendi
Nyeri otot atau sendi juga bisa jadi ciri-ciri penyakit autoimun yang perlu diwaspadai. Nyeri otot atau sendi bisa muncul saat sistem kekebalan tubuh terganggu. Waspadai jika Anda mengalami masalah kesehatan ini padahal tidak baru mengerjakan aktivitas fisik atau olahraga berat. Beberapa penyakit autoimun yang ditandai dengan gejala nyeri otot dan sendi antara lain rheumatoid arthritis, hashimoto, hipotiroid, sampai lupus.
5. Gangguan Saluran Pencernaan
Gangguan saluran pencernaan seperti sakit perut, kram, kembung, dan diare merupakan masalah kesehatan yang umum. Terkadang, gangguan saluran pencernaan juga bisa jadi tanda penyakit autoimun. Kondisi ini dipengaruhi masalah peradangan karena kurangnya mikroflora di saluran pencernaan. Penyakit autoimun umumnya tak mudah didketahui kecuai ada gejala khusus yang menonjol. Tapi, masalah kesehatan ini bisa dideteksi lewat tes darah dan antibodi. Semakin dini penyakit dideteksi, semakin mudah penyakit ditangani dan kerusakan tubuh bisa diminimalkan.
6. Demam
Timbul demam ringan. Bila dipegang oleh orang lain, badan akan terasa agak hangat, namun ketika diperiksa dengan termometer, suhunya masih normal (pada batas atas), sekitar 37,4–37,5 derajat Celsius.
7. Brain Fog
Disebut demikian karena otak sewaktu-waktu seperti tertutup kabut, sehingga untuk sesaat seseorang kehilangan memori, fokus, dan konsentrasi, entah sedang menulis maupun saat berbicara.
Meski menimbulkan beberapa gejala awal yang sama, masing-masing penyakit autoimun tetap memiliki gejala spesifik, seperti diabetes tipe 1 yang gejalanya berupa sering haus, lemas, dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
Berikut ini adalah beberapa contoh penyakit autoimun dan gejalanya :
- Lupus
Lupus dapat memengaruhi hampir semua organ tubuh dan menimbulkan beragam gejala, seperti demam, nyeri sendi dan otot, ruam kulit, kulit menjadi sensitif, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepala, kejang, nyeri dada, sesak napas, pucat, dan perdarahan. - Penyakit Graves
Penyakit Graves dapat menimbulkan gejala berupa kehilangan berat badan tanpa alasan yang jelas, mata menonjol, rambut rontok, jantung berdebar, insomnia, dan gelisah. - Psoriasis
Penyakit ini dapat dikenali dengan kulit yang bersisik dan munculnya bercak merah pada kulit. - Multiple sclerosis
Gejala yang dapat ditimbulkan oleh multiple sclerosis meliputi nyeri, mati rasa pada salah satu bagian tubuh, gangguan penglihatan, otot kaku dan lemas, koordinasi tubuh berkurang, dan kelelahan. - Myasthenia gravis
Gejala yang dapat dialami akibat menderita myasthenia gravis adalah kelopak mata terkulai, pandangan kabur, lemah otot, kesulitas bernapas, dan kesulitan menelan. - Tiroiditis Hashimoto
Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa berat badan naik tanpa sebab yang jelas, sensitif terhadap udara dingin, mati rasa di tangan dan kaki, kelelahan, rambut rontok, dan kesulitan berkonsentrasi. - Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease
Gejala yang dapat dialami jika menderita kedua penyakit ini adalah nyeri perut, diare, buang air besar berdarah, demam, dan berat badan turun tanpa sebab. - Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis dapat membuat penderitanya mengalami gejala berupa nyeri sendi, radang sendi, pembengkakan sendi, dan kesulitan bergerak. - Sindrom Guillain Barre
Penyakit ini menimbulkan gejala berupa lemas yang jika kondisinya semakin parah dapat berkembang menjadi kelumpuhan. - Vaskulitis
Vaskulitis dapat dikenali dengan gejala demam, penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, kelelahan, tidak nafsu makan, dan ruam kulit.
Gejala penyakit autoimun dapat mengalami flare, yaitu timbulnya gejala secara tiba-tiba dengan derajat yang berat. Flare biasanya terjadi karena dipicu oleh suatu hal, misalnya paparan sinar matahari atau stres.