Mungkin untuk sebagian orang yang tidak terbiasa dengan kegiatan investasi akan sangat bingung untuk membedakan antara saham vs reksadana. Padahal sebenarnya reksadana maupun saham, merupakan sebuah istilah instrumen dalam investasi. Konsep pertama kali yang harus kamu ketahui, bahwa reksa dana dan saham merupakan dua hal jenis investasi yang berbeda.
Jika diartikan secara sekilas reksadana merupakan sebuah produk investasi yang modern, karena di dalamnya terkadang terdapat beberapa saham sebagai pelengkapnya. Sedangkan untuk saham di dalamnya terdapat reksa dana yang berbeda-beda dan akan tergantung dari perusahaan utamanya.
Oleh sebab itu, jika kamu adalah seorang pemula dan masih bingung untuk mendiversifikasi uang ke berbagai investasi, maka reksadana bisa menjadi pilihan kamu. Persiapkan juga dengan Tips unggulan sebelum mulai berinvestasi .Apabila jika kamu sudah memiliki pemahaman tentang kerja dari pasar modal maka investasi saham bisa kamu gunakan.
Sebagaimana yang pernah dibahas oleh atursaja.com mengenai Investasi passive income terbaik yang mana salah satunya adalah Saham dan Reksadana, kali ini kita akan bahas lebih jauh.
Apa perbedaan antara saham vs Reksadana?
Apabila kamu masih belum bisa menentukan untuk memilih jenis investasi yang mana karena diantara investasi reksadana maupun saham terdapat beberapa perbedaan yang akan menguntungkan bagi kamu, atau bahkan akan merugikan. Maka untuk itu berikut adalah perbandingan atau perbedaan antara saham dan reksadan.
1.Agen Penjual
Proses untuk penjualan maupun pembelian reksa dana dapat dilakukan dengan melalui sebuah perusahaan manajer investasi dan juga bisa melalui perusahaan yang bertindak sebagai agen penjual reksa dana.
Nah, bagi perusahaan yang bisa menjadi agen penjual reksa dana yaitu para perusahaan bank dan juga beberapa perusahaan dari perantara pedagang efek. Sedangkan untuk proses pembelian maupun penjualan untuk saham dapat dilakukan melalui jasa atau agen dari perusahaan perantara pedagang efek atau lebih sering dikenal sebagai broker atau perusahaan sekuritas.
Bagi seorang investor yang ingin membeli saham, maka harus dengan memesan terlebih dahulu melalui sebuah jasa broker atau dengan menggunakan fasilitas online trading yang telah disediakan oleh perusahaan. Akan tetapi calon investor sudah membuka tabungan di perusahaan broker.
2. Modal awal
Berbicara tentang modal awal untuk membuka rekening reksa dana maupun untuk saham, kedua investasi jenis ini masih tergolong cukup terjangkau oleh para penggila investor. Kenapa tidak, karena nilai nominal untuk pembukaan rekening saham hanya berkisar antara lima juta rupiah sampai puluhan juta rupiah saja. Bahkan dari reksa dana sendiri jauh lebih sangat murah.
Yakni dengan menawarkan pembukaan rekening yang mulai dari seratus ribu rupiah saja, akan tetapi nominal tersebut sifatnya sangat terbatas, dengan mengutamakan pada golongan mahasiswa saja. Dengan modal awal yang sangat terjangkau yakni Rp. 100 ribu, maka akan menguntungkan bagi golongan mahasiswa karena risikonya relatif lebih rendah. Oleh sebab itu, hal ini bisa dijadikan sebagai pembelajaran oleh seorang pemula untuk bisa berkembang menjadi lebih volatile.
3. Keuntungan Berinvestasi
Hal yang harus kamu ketahui sebelumnya, bahwa untuk semua investasi reksa dana saham pada ada saat ini adalah tidak bisa membagikan sebuah dividen. Hal tersebut karena terdapat adanya sebuah kebijakan investasi agar bisa melakukan kegiatan investasi untuk semua hasil dari keuntungan yang akan diperoleh termasuk juga dividen yang diterima.
Sedangkan yang akan terjadi pada keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika melakukan investasi pada saham yaitu kenaikan harga saham dan dividen. Terjadinya kenaikan harga saham ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya mulai meningkatnya dari laba bersih dan fundamental sebuah perusahaan, membaiknya kondisi perekonomian perusahaan, masuknya suntikan dari dana asing, hingga sebuah aksi yang spekulasi dari pelanggan.
Sementara itu penyebab kenaikan dividen merupakan bagian dari keuntungan perusahaan yang memang telah dibagikan kepada pemegang saham masing-masing. Kebijakan pembagian dividen ini biasanya memiliki nilai yang berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya.
4. Risiko Likuiditas
Tidak semua saham itu aktif untuk bisa diperdagangkan pada saat bursa saham berjalan. Ada pula beberapa jenis saham yang jarang untuk di transaksikan. Akan tetapi, terkadang karena terjadi kondisi fundamental yang memburuk, hal itulah yang menyebabkan saham tersebut tidak akan bisa mendapatkan apresiasi dari seorang investor sehingga akan jarang di transaksikan.
Alasan lain suatu saham menjadi sangat jarang untuk di transaksikan adalah karena sangat sedikitnya sebuah saham publik yang beredar atau dikenal juga dengan sebutan saham tidak likuid.
Namun, untuk saham yang tidak likuid akan memiliki sebuah risiko yang lebih kecil pada investasi di reksa dana saham. Hal ini dikarenakan seorang manajer investasi akan diwajibkan untuk bisa membayar ke investornya yaitu paling maksimal 7 hari masa kerja ketika terdapat instruksi pencairan.
Adanya dengan kewajiban semacam ini pastinya akan membuat seorang manajer investasi juga akan memperhitungkan tentang aspek likuiditas di dalam penyusunan portofolio pada investasi reksa dana.
Meskipun pada akhirnya akan mendapatkan hasil yang bagus, namun apabila saham tersebut kurang likuid, maka manajer investasi juga tidak akan berani untuk melakukan penempatan nilai investasi dalam jumlah yang besar.
5. Kemudahan Dalam Menganalisis
Terdapat banyak sekali tentang saham yang sering di perjual belikan, begitu juga dengan transaksi jual beli reksa dana. Dalam hal ini, kamu harus bisa pandai untuk bisa menganalisis dan memilih sebuah saham maupun reksa dana yang tepat untuk kamu beli maupun jual.
Di dalam urusan analisis, sangat jelas bahwa reksa dana akan jauh lebih mudah untuk bisa dianalisis karena di dalamnya memiliki tingkat risiko yang rendah pada setiap jenis dari reksa dana. Selain itu, kamu hanya perlu memilih manajer investasi saja yang tepat, baik dengan melihat dari kinerjanya.
Berbeda dengan analisis sebuah saham, sebainya kamu sudah memiliki pemahaman tentang kerja dari pasar modal sehingga akan mudah dalam investasi saham. Kamu juga harus benar-benar mengetahui tentang saham apa yang dibeli, dengan membaca setiap laporan keuangannya, dan menganalisis lain sebagainya.
Maka dari itu, untuk bisa menganalisis sebuah saham harus dibutuhkan sebuah keahlian tentang cara menganalisis yang baik, seperti contoh analisis fundamental dan teknikal. Walaupun cara analisis tersebut bisa dipelajari secara mandiri, tetapi juga tidak akan mudah bagi para investor yang pemula.
Kesimpulan
Maka dari itu, seperti yang sudah dijelaskan diatas analisis untuk reksa dana akan jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan analisi investasi saham. Jadi reksadana vs saham mana yang lebih baik ?, kesimpulannya adalah sebagai berikut.
Jika kamu adalah seorang calon investor yang sudah memiliki pengalaman atau bahkan keahlian khusus dalam berinvestasi, waktu, dan pandangan yang sangat tertarik di dalam dunia pasar modal, maka tidak perlu tunggu lama kamu bisa langsung ikut berpartisipasi investasi saham.
Atau jika kamu masih merasa ragu untuk investasi saham, maka kamu bisa mencoba pada reksa dana terlebih dahulu sebagai bahan proses belajar berinvestasi, apabila pengetahuan kamu sudah merasa lebih baik, maka kamu bisa lanjut berinvestasi pada saham.
Hal yang harus kamu ingat adalah untuk investasi saham maupun reksa dana merupakan sebuah kesiapan mental untuk bisa menerima segala risiko fluktuasi harga. Salah satu tips unggulan agar dapat konsisten melakukan investasi adalah pastikan kamu tau Cara mengelola gaji atau pendapatan bulanan kamu agar tidak bocor.