Pilihlah usaha peternakan yang tepat bila Anda ingin sukses pada bidang usaha ini. Cari yang bermodal kecil tapi konsumennya banyak.
Secara umum, ada banyak sekali pilihan ternak yang bisa dibudidayakan di Indonesia. Ada yang memang benar-benar menguntungkan, bersifat musiman, dan ada pula yang keuntungannya biasa saja.
Sebelum memulai usahanya, kenali dulu modal, cara beternak, dan penjualannya ke mana. Tujuannya adalah agar Anda tak salah pilih dan bisa mengembangkan usaha ini dengan baik.
Kami akan memilihkan beberapa usaha ternak yang sudah terbukti menguntungkan di Indonesia. Simak sampai akhir.
3 Jenis usaha peternakan ayam
Salah satu unggas yang terdiri dari berbagai jenis adalah ayam. Produk yang dijual bisa daging atau telurnya, bisa juga keduanya. Berikut ini adalah beberapa bisnis ternak ayam yang bisa dijalankan di Indonesia:
Ayam petelur
Telur merupakan salah satu produk yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Hampir setiap hari di setiap rumah, pasti ada yang belanja telur untuk diolah sebagai lauk untuk mencukupi kebutuhan protein harian.
Anda bisa beternak ayam petelur, kemudian mengikuti cara sukses berdagang telur yang tepat.
Jika Anda ingin memulai usaha ini, maka belilah induk yang sudah siap bertelur dalam 2 sampai 3 bulan. Tujuannya adalah agar Anda segera mendapatkan keuntungan dari peternakannya sehingga perputaran uangnya lebih cepat dan bisnis ternaknya dapat berkembang pesat.
Memulai usaha peternakan ayam petelur tidaklah sulit. Anda hanya perlu membeli induknya, kemudian merawatnya dengan menyiapkan makanan dan merawatnya secara sederhana.
Ayam potong (broiler)
Selain ayam petelur, Anda juga bisa mencoba untuk beternak ayam potong. Berbeda dengan ayam petelur yang memang ditunggu telurnya terus menerus. Ayam potong dijual dagingnya.
Jenis ayam ini bisa langsung dijual kepada pedagang di pasar atau bekerja sama dengan hotel, restoran, dan pemilik katering secara langsung. Tapi mayoritas ayamnya dijual langsung ke pedagang besar di pasar sehingga bisa didistribusikan ke end-user dengan mudah.
Ayam kampung
Meskipun tidak seperti daging ayam potong yang peminatnya banyak, bisnis ternak ayam kampung juga tetap menguntungkan asal ditekuni dengan baik.
Ayam ini memiliki pangsa pasar sendiri. Khususnya buat pembeli yang sedang ada acara khusus atau memiliki bayi yang harus dijaga nutrisinya dengan mengonsumsi ayam kampung.
Jika ingin memulai usaha peternakan ini, maka Anda perlu mengenali pangsa pasarnya dengan baik. Hal ini karena harga ayamnya cenderung lebih mahal dibanding ayam potong atau ayam pedaging lainnya.
Kambing
Anda bisa memulai usaha peternakan dengan membeli sepasang kambing saja. Belinya jangan pas dekat hari raya idul adha agar harganya masih murah. Belilah 2 yang siap kawin dan melahirkan anak.
Setelah terkumpul beberapa, Anda bisa menjualnya. Modal bisa cepat berkembang bila Anda menjualnya di hari raya kurban. Sebab di saat inilah kambing-kambing tersebut sangat dibutuhkan dan dibanderol dengan harga yang mahal.
Untuk perawatannya, Anda cukup menyiapkan kandang dan memberi makan rumput. Rumputnya bisa dicari di sawah. Silakan suruh orang atau lakukan sendiri agar tahu usahanya mulai dari nol.
Kelinci, usaha ternak modal 300 ribu
Bila modal yang Anda miliki kecil, maka kelinci bisa jadi salah satu opsi. Kelinci usia 2-3 bulan dibanderol dengan harga 25 ribu sampai 35 ribu rupiah per ekor. Artinya dengan 300 ribu, Anda bisa memperoleh sekitar 5 pasang untuk dikembangbiakkan.
Namun perlu diketahui bahwa hewan ini memiliki pangsa pasar sendiri. Jadi, kalau ingin laku keras Anda perlu cari target pasarnya dengan baik.
Bergabung dengan komunitas pencinta hewan atau menjualnya di pasar hewan bisa jadi salah satu teknik marketing yang dapat diterapkan.
Lele
Lele merupakan lauk yang selalu ada di meja makan selain telur dan ayam. Bibit ikat lele dibanderol dengan harga yang relatif murah, tergantung umur atau ukurannya.
Bila ingin mulai usaha peternakan lele dengan modal kecil, maka cobalah membeli dalam jumlah yang sedikit dulu.
Uang Rp 2.500.000,- sampai Rp 5.000.000,- rasanya sudah cukup untuk mengembangkan usaha ini dari awal pembuatan kolam hingga penyebaran bibit dan perawatan (pemberian vitamin dan pakan). Anda cukup memutar modal tersebut sampai lele dewasa dan ukurannya sudah layak jual.
Anda bisa menghubungi pedagang lele untuk mendistribusikan ikan tersebut ke pembeli-pembeli secara langsung.
Burung puyuh
Burung puyuh bisa menghasilkan telur dalam jumlah banyak. Dalam setahun, satu ekor unggas ini bisa menghasilkan 200-300 butir telur. Kelebihan lainnya adalah mereka bisa bertelur di usia 35 hari.
Artinya, Anda tidak perlu lama-lama memeliharanya. Dalam satu bulan lebih sedikit, bisa langsung menikmati perputaran uangnya.
Semakin bertambah usianya, burung puyuh juga semakin produktif dalam menghasilkan telur. Usia produktif mereka ada di usia 40 sampai 50 hari.
Namun, beternak burung puyuh butuh perawatan yang baik. Mereka mudah stres sehingga kandangnya harus jauh dari tempat pemukiman warga.
Selain itu, baunya memang tidak begitu enak. Jadi kadang kalau membuat kadang dekat pemukiman warga, Anda akan menerima komplain dari mereka.
Kroto, bisnis budidaya unik
Di pedesaan, kroto bisa dicari di pohon-pohon dengan cara memanjat atau memakai galah. Tetapi di perkotaan, mencari kroto sudah tidak bisa semudah itu. Bahkan relatif tidak ada.
Padahal kroto memiliki pangsa pasar yang sangat menjanjikan. Selain karena harganya yang mahal, produk ini juga dibutuhkan pabrik untuk membuat pakan burung. Untuk itu, Anda bisa mengambil kesempatan untuk membudidayakannya.
Burung love bird
Burung ini memang banyak peminatnya. Selain hasil kicauannya yang bagus, warna-warnanya juga memiliki daya tarik yang kuat.
Modal untuk memulai usaha peternakan love bird tidak banyak. Hanya butuh sekitar Rp 1.000.000,- sampai Rp 1.500.000,- saja. Dengan modal ini, Anda bisa beli indukan, kandang, dan pakan.
Bila ditelateni dengan baik, omzet per bulan bisa mencapai Rp 60.000.000.
Yang perlu dilakukan selain memberi makan adalah melatih supaya kicauannya bagus. Kecantikannya juga harus dijaga. Sebab kecantikan dan kicauan ini jadi tolak ukur saat calon pembeli ingin memboyongnya ke rumah mereka.
Lebah madu
Beternak lebah madu butuh pengetahuan yang baik agar tidak membahayakan diri sendiri. Anda bisa mulai membaca tentang cara-cara di buku-buku peternakan jika memang berminat.
Rasanya hal ini worth it untuk dicoba karena lebah bisa menghasilkan madu yang bila dijual per kilo harganya bisa sampai ratusan ribu rupiah. Belum lagi kebutuhan madu masyarakat Indonesia terus meningkat.
Jangkrik
Kalau ada ternak burung, sudah pasti ada yang harus bisnis ternak jangkrik sebagai pakannya. Para pemilik usaha peternakan burung memang bisa memberi makan burungnya dengan pakan yang dijual di pasaran.
Namun, karena jangkrik memiliki lebih banyak protein, sekali waktu mereka juga akan memberikannya.
Belut
Sama dengan lele yang lezat saat dijadikan lalapan, belut juga demikian. Bahkan sekarang sudah ada keripik belut dan hasil olahan belut lainnya.
Untuk membuka usaha ini, modal awalnya bisa di bawah 1 juta rupiah. Khusus buat pemula yang masih ingin memulainya dari yang kecil dulu.
Bebek
Bebek bisa dinikmati dagingnya, bisa juga telurnya saja. Dengan demikian, ada lebih banyak opsi untuk menjualnya.
Bisa ke penjual lalapan atau pedagang di pasar yang menjual daging. Bisa juga dijual ke penjual martabak, pembuat telur asin, dll.
Sapi perah
Sapi perah diambil susu segarnya. Ini merupakan keuntungan bagi Anda yang ingin memulai usaha peternakannya.
Harganya memang cenderung mahal, tapi karena diambil susunya saja, tak akan jadi masalah karena sapinya masih terus ada.
Cukup dikasih makan dan dirawat dengan baik agar produksi susu juga berkualitas dengan kuantitas yang baik pula.
Sapi daging
Berbeda dengan sapi perah yang diambil susunya, sapi ini dijual untuk dimanfaatkan dagingnya. Maka dari itu, dari hitungan modal, peternakan sapi daging adalah yang paling besar dibandingkan peluang usaha peternakan di atas.
Anda tidak bisa hanya punya satu dua sapi bila ingin membuka usaha sapi daging ini. Selain itu, masa kawinnya juga tidak secepat kambing.
Meski begitu, ingat bahwa saat dijual hewan ini menawarkan keuntungan yang sangat besar karena harga dagingnya sangat mahal.
Demikian beberapa pilihan usaha peternakan yang bisa sukses bila dijalankan di Indonesia. Mulai dari yang modalnya kecil hingga besar. Semuanya punya pangsa pasar sendiri, pembelinya sudah ada, tinggal Anda memasarkannya bagaimana.